Logistik Sebagai Lifeblood Ekonomi Negara
Perdagangan saat ini tidak terpusat hanya pada toko konvensional seperti di pasar tradisional-modern, swalayan, hingga mal. Saat ini orang dapat berbelanja menggunakan internet melalui situs web e-commerce.
E-commerce tentu sudah tidak asing terdengar di telinga kita. E-commerce (perdagangan elektronik) merupakan kegiatan jual beli barang/jasa atau transmisi dana ataupun data melalui jaringan elektronik, terutama internet.
Pandemi Covid-19 merupakan titik balik yang memberikan dampak besar pada bentuk perdagangan. Pembatasan aktivitas memicu semakin tumbuhnya e-commerce. Toko konvensional pun mengambil keuntungan dari ceruk ini, dengan melakukan dua transaksi perdagangan sekaligus, baik penjualan melalui toko konvensional dan maupun melalui online, atau yang dikenal dengan hybrid.
Saat ini e-commerce sudah berkembang pesat. Menurut informasi yang disampaikan oleh situs web Bank Indonesia, hingga tahun 2022 terdapat 7 kategori e-commerce. Apa sajakah itu?
-
Business to Business (B2B): merupakan transaksi produk/jasa suatu perusahaan akan khusus dijual ke pelanggan yang berbentuk perusahaan. Contoh: Ralali.com , IndoTrading.com, Kawan Lama, Indonetwork, dan Mbiz.
-
Business to Consumer (B2C): merupakan transaksi penjualan produk/jasa yang dijual suatu perusahaan ke konsumen perorangan. B2C layaknya toko ritel yang memiliki produk eceran untuk dijual. Yang membedakan dengan toko konvensional adalah proses transaksi yang sepenuhnya dilakukan secara online. Contoh: LODI Indonesia, bhinneka.com dan lazada.
-
Consumer to Consumer (C2C): merupakan transaksi penjualan produk/jasa antar konsumen. Umumnya transaksi dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform atau portal maupun situs web jual beli. Pihak ketiga berperan sebagai perantara, dimana penjual dapat langsung menjual barang/jasa kepada pembeli. Contoh: Bukalapak, Tokopedia, Blibli, Shopee.
-
Consumer to Business (C2B): merupakan transaksi penjualan produk/jasa dari konsumen ke perusahaan. Contoh: freelancer.com, istockphoto.com, dan deviantart.com.
-
Business to Government (B2G): merupakan transaksi penjualan produk/jasa suatu perusahaan yang dijual kepada lembaga pemerintah. Umumnya pihak perusahaan akan menawarkan beberapa produk/jasa yang diperlukan untuk kepentingan operasionalisasi proyek pemerintah. Contoh: platform Ruang Guru dan Pintaria yang menjadi mitra dalam program Kartu Prakerja.
-
Consumer to Government (C2G): merupakan proses elektronik yang dilakukan oleh individu kepada pemerintah. Contoh: membayar Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Penghasilan, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan. Kategori e-commerce ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kemudahan layanan pemerintah melalui dukungan teknologi dan informasi.
-
Online to Offline (O2O): merupakan penjualan produk/jasa, dimana produsen menggunakan 2 saluran, yaitu online dan offline. Pihak produsen akan melakukan promosi melalui jaringan online, dan mendorong konsumen berbelanja di toko offline. Kategori O2O juga berhubungan dengan aktivitas pemesanan secara online, dan melakukan pengambilan barang di toko offline. Contoh: Alfacart.com, Mataharimall.com, dan klikindomaret.com.
Bagaimana perdagangan e-commerce Indonesia mendatang? RedSeer, konsultan strategi yang berbasis di India menyampaikan beberapa prediksi nan memberikan angin segar bagi para pelaku bisnis e-commerce, seperti yang dirilis oleh Katadata.
Estimasi Nilai Transaksi E-Commerce di Indonesia (2021 - 2025):
- Tahun 2021: US$67,4 miliar
- Tahun 2022: US$86 miliar
- Tahun 2023: US$104 miliar
- Tahun 2024: US$121 miliar
- Tahun 2025: US$137,5 miliar
Dalam analisisnya, RedSeer melihat pertumbuhan pasar e-commerce di Indonesia didukung oleh empat hal, yaitu: ekonomi berbasis konsumsi, demografi yang masih muda, ekonomi digital yang bertumbuh, dan keinginan konsumen yang ingin segalanya serba mudah.
Senada dengan RedSeer, Tech Asia mengatakan terdapat 5 hal yang mendorong pesatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia, antara lain:
-
Pasar yang Berorientasi Mobile Pandemi Covid-19 mempercepat proses transformasi digital dalam bertransaksi. Hal ini disebabkan industri e-commerce sudah beradaptasi dan telah mengimplementasi sistem digital sehingga mampu memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam melakukan transaksi serta kebutuhan konsumen.
-
Konsumen Muda dan Melek Digital Indonesia sedang mengalami bonus demografi yang puncaknya di tahun 2045. Bonus demografi adalah potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur penduduk, dimana proporsi usia kerja (15-65 tahun) lebih besar daripada proporsi bukan usia kerja (0-14 tahun dan < 65 tahun). Dalam rentang usia produktif kerja yang cukup panjang ini, akan didominasi oleh generasi "pribumi digital" dibandingkan "imigran digital". Sebuah Istilah yang digunakan oleh Marc Prensky dalam esainya berjudul Digital Native, Digital Immigrants tahun 2001 untuk menggambarkan perbedaan cara masing-masing generasi dalam menangani teknologi.
-
Peningkatan Partisipasi UMKM Menukil siaran pers Kementerian Investasi, disebutkan bahwa UMKM memiliki kontribusi besar terhadap PDB yaitu 61,97% dari total PDB nasional atau setara dengan Rp8.500 triliun pada tahun 2020. UMKM menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar yaitu 97% dari daya serap dunia usaha pada tahun 2020. Jumlah UMKM yang banyak berbanding lurus dengan banyaknya lapangan pekerjaan di Indonesia sehingga UMKM memiliki andil besar dalam penyerapan tenaga kerja. Pemerintah berupaya dalam meningkatkan UMKM, antara lain melalui: Mengesahkannya regulasi UU Cipta Kerja yang diharapkan akan meningkatkan daya saing UMKM, Pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) saat Pandemi Covid-19, Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), dan perluasan ekspor produk Indonesia melalui ASEAN Online Sale Day (AOSD).
-
Bertumbuhnya Investasi Menurut data Kementerian Investasi yang dirilis oleh Katadata, terungkap bahwa pada kuartal I-2022, realisasi investasi telah mencapai Rp282,4 triliun atau 23,5% dari target pemerintah sebesar Rp1.200 triliun untuk tahun 2022. Angka realisasi investigasi akan terus bertambah seiring membaiknya mobilitas masyarakat akibat pelonggaran pembatasan kegiatan akibat pandemi covid-19.
-
Dukungan Pemerintah Pemerintah telah mengeluarkan Instruktur Presiden No. 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi untuk menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Inpres ini akan memicu pertumbuhan ekonomi khususnya sektor e-commerce Business to Government (B to G). Berdasarkan rilis media dari Kominfo, pada tahun 2023-2030, pemerintah akan meluncurkan satelit dengan nama SATRIA (Satelit Republik Indonesia) tipe 1 hingga 3. Keberadaan satelit ini diharapkan akan mampu mendorong pemerataan akses internet bagi seluruh Indonesia yang pada akhirnya bisa mendorong munculnya berbagai aktivitas kegiatan dan pusat-pusat ekonomi baru di seluruh wilayah Indonesia.
Tumbuh kembang e-commerce di Indonesia juga harus didukung oleh sektor logistik yang bersaing. Carunia Mulya Firdausy dalam buku Memajukan Logistik Indonesia yang Berdaya Saing mengatakan bahwa logistik merupakan lifeblood perekonomian suatu negara. Negara yang memiliki indikator kinerja logistik yang tinggi, besar kecenderungan untuk memiliki pertumbuhan ekonomi dan kualitas pembangunan yang tinggi pula.
Di era serba digital, satu pelaku usaha logistik cerdas yang saat ini memimpin adalah LODI Indonesia.
LODI Indonesia mempunyai visi untuk berkontribusi dalam masa depan e-commerce negara dengan pilihan solusi logistik yang menyumbang kemajuan dalam pertumbuhan bisnis.
Guna mewujudkan visi tersebut, LODI Indonesia menyediakan ekosistem logistik berbasis teknologi tanpa kendala bagi para pelaku usaha yang menjual produknya secara online.
Layanan yang diberikan antara lain:
-
Fulfillment: Penanganan order dengan ekosistem menyeluruh yang mendukung peningkatan kualitas layanan penjual terhadap end-customer.
-
Last Mile Delivery: Merupakan layanan dari LODI Indonesia berupa jaringan distribusi barang yang memungkinkan para distributor langsung mengirimkan barang ke tangan konsumen. Dengan layanan ini, produk pesanan akan langsung ditujukan ke alamat yang diminta.
© LogistikTanpaRibet.com.RSS